( Blok Ini Merupakan Kumpulan Tulisan2 Mengenai Sutan Syahrir dan Partai Sosialis Indonesia ( PSI )di Berbagai Blok dan wetsite )
Minggu, 30 Mei 2010
Tokoh_tokoh Partai Sosialis Indonesaia 4
* Sutan Syahrir yang pernah menjabat Perdana Menteri
* Sugondo Djojopuspito yang pernah menjabat wakil ketua PSI
* Lintong Mulia Sitorus, pernah menjabat Sekretaris Jendral PSI
* Sutan Mohammad Rasjid, pernah menjabat sebagai mneteri pertahanan dan duta besar Indonesia untuk Italia
* Sudjatmoko Sastrosastomo salah seorang tokoh PSI yang pernah menjabat Rektor Universitas PBB di Tokyo
* Subadio Sastrosastomo salah seorang aktivis PSI yang menikah dengan Maria Ulfah
* Sutan Takdir Alisyahbana sastrawan pelopor "Pujangga Baru"
* Mochtar Lubis, pemimpin surat kabar Indonesia Raya
* Rosihan Anwar, pemimpin surat kabar Pedoman
* Prof. Dr. Soemitro Djojohadikusumo salah seorang tokoh PSI yang ahli ekonomi
* Siauw Giok Tjhan salah seorang aktivis PSI
* Prof. Sarbini Somawinata salah seorang tokoh PSI yang pernah menjabat Menteri
[sunting]
Jenis2 Ideolojogi
for everyone
JENIS-JENIS IDEOLOGI
Dalam khazanah ilmu social dikenal istilah pemikiran klasik dan kontemporer. Pemikiran klasik lebih dilekatkan kepada tokoh, sedangkan pemikiran kontemporer dikaitkan dengan mazhab atau aliran, yang tentu saja melekat dengan kurun waktu yang seringkali bersifat gradual. Kategorisasi klasik dan kontemporer tampaknya agak mengalami kesulitan ketika harus membedah ideologi. Sebab, pada umumnya ideologi tumbuh dan berkembang dalam arus utama (mainstrem) aliran dan mazhab. Ada juga pemikiran kontemporer yang dikaitkan dengan orang , seperti Marxisme. Lebih-lebih dalam konteks zaman, ideologi klasik dan kontemporer menajdi sesuatu yang bersifat gradual dan mengalami kontinuitas yang batas-batasnya semakin tidak begitu tegas.
Pemilihan ideologi-ideologi yang bersangkutan dianggap memiliki pengaruh cukup meluas dalam kehidupan bangsa-bangsa, baik di masa lalu maupun hingga saat ini. Namun pengkategorian ini hanya dimaksudkan untukmenyedernhankan pemahaman berdasarkan akar teoritis dan historis, kartena dalam perkembangannya ideologi juga mengalami transformasi, sehingga seseorang, sebuah gerakan , atau bahkan sebuah negara mencoba mengkombinasikan beberapa ideologi menajdi sebuah perspektif, seperti feminisme-marxist, sosialisme-islam dan lain-lain.
1. Marxisme, Komunisme, dan Sosialisme
Marxisme, komunisme dan sosialisme seringkali dianggap sebagai ideologi atau paham yang memililki akar pemikiran sama dan saling berkaitan, yaitu pada perjuangan pembebasan kaum buruh (kelas pekerja,proletar) dihadapan kaum kapitalis (kelas pemilik modal, borjuis) dan penghapusan hak-hak milik pribadi atas alat-alat produksi yang digantikan oelh hak-hak milik kolektif yang secara dominan berhulu [ada pemikiran-pemikiran Karl Marx (1818-1883) dalam berbagai varian, baik revolusioner-radikal maupun reformis-moderat.
Tiga pilar bangunan teori Marx yang dijadikan dasar Marxisme, Komunisme, dan Sosialisme ialah:
1. paham materialisme sejarah (materialisme historis) yang intinya adalah bahwa ekonomi merupakan infrastruktur yang menentukan jalan sejarah uamt manusia.
2. paham bahwa pemilik modal memeras buruh dan menguasai alat-alat produksi dalam sisitem industri, dan hal itu sebagai sumber ketidakadilan yang harus dimusnahkan.
3. paham bahwa sejarah dunia merupakan perjuangan kelas proletar melawan kaum berjuis yang berakhir dengan kemenangan kaum proletar, sehingga lahir masyarakat tanpa kelas dalam kediktatoran proletariat dan sosialisme negara. Tema pokok teori Marx yang dijadikan dasar perjuangan ideologi ialah emansipasi (pembebasan), perjuangan keas dan pengahpusan hak milik pribadi.
Menurut Magnis-Suseno (1999:5), Marxisme tidak sama dengan komunisme. Marxisme ialah sebutan bagi pembakuan ajaran resmi karl Marx yang dilakukan oleh Fredrich Engels (1820-1895) dan Karl Kautsky (1854-1938), yang berintikan pad aiseologi perjuangan kaum buruh industri pada abad ke-19. marxisme sebagaimana dibidani oleh Engels dan Kautsky itu dianggap sebagai penyederhanaan (reduksi) dan tidak sepenuhnya menggambarkan pemikiran Karl Marx.
Sementara itu , komunisme ialah gerakan dan kekutan partai-partai komunis yang lahir sejak Revolusi Rusia pad aoktober 1917 di bawah pemimpin Lenin, yang tumbuh menajdi kekuatan politik dan ideologi internasional. Istilah komunisme sering diapakai dan disamakan dengan istilah ajaran komunisme, Marxisme-Leninisme, dan Komunisme Internasional. Istilah lomunisme juga diperkenalkan oleh Karl Marx, yang bersama dengan Engels pada akhir 1847 menulis sebuah peringatan , ada hantu berkeliaran di Eropa, yaitu hantu komunisme. Sebelum dimonopoli oleh Lenin, istilah , komunisme dipakai untuk sita-sita utopis masyarakat dimana segala hak milik pribadi dihapuskan dan semuanya dimiliki secara bersama.(Magnis-Suseno,1999:5).
Istilah sosialisme dan komunisme semula dipakai untuk pengertian yang sama, tetapi belakangan ‚’komunisme’ digunakan untuk menunjuk pada aliran sosialis yang lebih radikal, yang menuntut penghapusan total hak milik pribadi, kesamaan konsumsi, dan mengharapkan keadaan komunis itu bukan dari kebaikan pemerintah, melainkan semata-mata dari perjuangan kaum tertindas itu sendiri. Marx dan Engels pada mulanya menyebut diri sebagai komunis, tetapi di kemudian hari lebih suka dengan sebutan sosialis. Pada awalnya pula, Marx sendiri memang menyamakan kedua istilah tersebut (komunisme dan sosialisme) , yaitu suatu keadaan masyarakat yang telah mengalami pembebasan dari hak milik pribadi. Tokoh-tokoh sosialisme sebelum Marx ialah Francois-Noel Babeuf (1760-1797), Calude Henri Saint-Simon (1760-1932), Robert Owen (1771-1856),Louis Balnc (1881-1882), dan tokoh-tokoh sosialisme utopis. Sosialisme mendasarkan diri pada cita-cita sosial bahwa kekayaan di dunia inimilik bersama, dan cita-cita sosial pemilikan secara bersama lebih baik dari pada pemilikan secara perseorangan.
Magnis-Suseno (1999:269-270) membedakan konsep Maxisme,komunisme dan sosialisme sebagai berikut :
Marxisme adalah: (1) ideologi/teori tentang ekonomi dan masyarakat yang memuat apa yang terdapat dalam berbagai aliran yang dianggap ajaran resmi dari pemikiran Karl Marx lebih sempit dari ajaran Marx sendiri; (2) semua aliran/gerakan /kelompok/pendapat yang mangaku bersumber atau berdasarkan pada pemikiran/ajaran Karl Marx.
Komunisme ialah: (1) partai-partai/gerakan-gerakan/sistem kekuasaan komunisme, yakni yang mendasarkan diri pada Marxisme-Leninisme;(2) ajaran komunisme, yaitu sama dengan Marxisme –Leninisme.
Sosialisme ialah (1) ajaran dan gerakan yang menganut komunisme, bahwa keadilan sosial itu tercapai melalui penghapusan hak milik pribadi atas alat-alat produksi;(2) keadaan masyarakat di manaa hak millik pribadi atas alat-alat produksi ( Kutipan dARI : michailhuda.multiply.com )
Sosialisme Sebgai Ideologi dan sosialisme cabang2 perkembangan No.3
Wiki letter w.svg Bagian ini membutuhkan pengembangan
Menurut penganut Marxisme, terutama Friedrich Engels, model dan gagasan sosialis dapat dirunut hingga ke awal sejarah manusia dari sifat dasar manusia sebagai makhluk sosial. Pada masa pencerahan abad ke-18, para pemikir dan penulis revolusioner seperti Marquis de Condorcet, Voltaire, Rousseau, Diderot, Abbé de Mably, dan Morelly, mengekspresikan ketidakpuasan mereka atas berbagai lapisan masyarakat di Perancis.
[sunting] Cabang aliran sosialisme
Wiki letter w.svg Bagian ini membutuhkan pengembangan
Sejak abad ke-19, sosialisme telah berkembang ke banyak aliran yang berbeda, yaitu:
* Anarkisme, terutama Sosialisme libertarian
* Anarko-Sindikalisme
* Komunisme
* Marhaenisme
* Marxisme
* Sindikalisme
* Sosialisme Afrika
* Sosialisme Arab
* Sosialisme Demokratik
* Sosialisme International
* Sosialisme Kristen
* Sosialisme Utopia
Gerakan sosio-politik maupun intelektual dalam Marxis-Sosialis dapat dikelompokkan lagi menjadi:
* Albanianisme
* Komunisme konsiliasi
* Juche
* Castroisme
* Komunisme kiri
* Leninisme
* Maoisme
* Marxis humanisme
* Situasionisme
* Stalinisme
* Trotskyisme
Sosialisme Cabang2
Cabang SOSIALISME nO.2
Wiki letter w.svg Bagian ini membutuhkan pengembangan
Sejak abad ke-19, sosialisme telah berkembang ke banyak aliran yang berbeda, yaitu:
* Anarkisme, terutama Sosialisme libertarian
* Anarko-Sindikalisme
* Komunisme
* Marhaenisme
* Marxisme
* Sindikalisme
* Sosialisme Afrika
* Sosialisme Arab
* Sosialisme Demokratik
* Sosialisme International
* Sosialisme Kristen
* Sosialisme Utopia
Gerakan sosio-politik maupun intelektual dalam Marxis-Sosialis dapat dikelompokkan lagi menjadi:
* Albanianisme
* Komunisme konsiliasi
* Juche
* Castroisme
* Komunisme kiri
* Leninisme
* Maoisme
* Marxis humanisme
* Situasionisme
* Stalinisme
* Trotskyisme
[sunting] Sosialisme sebagai sistem ekonomi
Wiki letter w.svg Bagian ini membutuhkan pengembangan
Sistem ekonomi sosialisme sebenarnya cukup sederhana. Berpijak pada konsep Karl Marx tentang penghapusan kepimilikan hak pribadi, prinsip ekonomi sosialisme menekankan agar status kepemilikan swasta dihapuskan dalam beberapa komoditas penting dan menjadi kebutuhan masyarakat banyak, seperti air, listrik, bahan pangan, dan sebagainya.
Istilah Sosialisme No.1
Langsung ke: navigasi, cari
Istilah sosialisme atau sosialis dapat mengacu ke beberapa hal yang berhubungan dengan ideologi atau kelompok ideologi, sistem ekonomi, dan negara. Istilah ini mulai digunakan sejak awal abad ke-19. Dalam bahasa Inggris, istilah ini digunakan pertama kali untuk menyebut pengikut Robert Owen pada tahun 1827. Di Perancis, istilah ini mengacu pada para pengikut doktrin Saint-Simon pada tahun 1832 yang dipopulerkan oleh Pierre Leroux dan J. Regnaud dalam l'Encyclopédie Nouvelle[1]. Penggunaan istilah sosialisme sering digunakan dalam berbagai konteks yang berbeda-beda oleh berbagai kelompok, tetapi hampir semua sepakat bahwa istilah ini berawal dari pergolakan kaum buruh industri dan buruh tani pada abad ke-19 hingga awal abad ke-20 berdasarkan prinsip solidaritas dan memperjuangkan masyarakat egalitarian yang dengan sistem ekonomi menurut mereka dapat melayani masyarakat banyak daripada hanya segelintir elite.
Daftar isi
Selasa, 11 Mei 2010
Sutan Syarir Wafat Dalam Status Tahanan Politik
kematian syahrir
9 April 1966. Saat berpulangnya salah seorang bapak bangsa, Sutan Syahrir di Swiss. Walau dalam status tahanan politik, pemerintah yang berkuasa tetap mengijinkan dan menanggung biaya pengobatan di luar negeri selama hampir setahun. Tampak istrinya dan anak anaknya Krya Arsyah ( Buyung ) dan Siti Rabiah Parvati ( Upik ) menunggu jenasah di rumah sakit.
Partai Sosialis Indonesia Sekilas
Berawal dari fusi dua partai sosialis, yaitu Partai Sosialis yang diketuai Amir Sjarifuddin dan Partai Rakyat Sosialis (PARAS) yang didirikan oleh Sutan Syahrir, yang kemudian tergabung dengan nama Partai Sosialis. Partai Sosialis inilah yang sejak November 1945 menguasai kabinet Republik Indonesia sampai dengan pertengahan tahun 1947 dengan pembentukan Kabinet Syahrir I,II,III dan Kabinet Amir Sjarifuddin I,II. (lihat Daftar kabinet Indonesia).
Ketika terjadi keretakan antara kelompok Syahrir dan kelompok Amir Sjarifuddin. Syahrir lalu membentuk partai baru yaitu Partai Sosialis Indonesia (PSI) pada 12 Februari 1948.
[sunting] Asas
PSI berdasarkan paham sosialis yang disandarkan pada ajaran ilmu pengetahuan Marx-Engels, menuju masyarakat sosialis yang berdasarkan kerakyatan. PSI menentang diktator proletariat yang dipraktekkan di USSR dan negara-negara sosialis lainnya, menentang sistem kenegaraan USSR. Sosialisme kerakyatan yang dimaksudkan PSI adalah sosialisme yang menjunjung tinggi derajat kemanusiaan, dengan mengakui dan menjunjung persamaan derajat tiap manusia. Penghargaan pada pribadi seseorang di dalam pikiran serta di dalam pelaksanaan sosialisme.
[sunting] Tokoh
- Sutan Syahrir yang pernah menjabat Perdana Menteri
- Sugondo Djojopuspito yang pernah menjabat wakil ketua PSI
- Lintong Mulia Sitorus, pernah menjabat Sekretaris Jendral PSI
- Sutan Mohammad Rasjid, pernah menjabat sebagai mneteri pertahanan dan duta besar Indonesia untuk Italia
- Sudjatmoko Sastrosastomo salah seorang tokoh PSI yang pernah menjabat Rektor Universitas PBB di Tokyo
- Subadio Sastrosastomo salah seorang aktivis PSI yang menikah dengan Maria Ulfah
- Sutan Takdir Alisyahbana sastrawan pelopor "Pujangga Baru"
- Mochtar Lubis, pemimpin surat kabar Indonesia Raya
- Rosihan Anwar, pemimpin surat kabar Pedoman
- Prof. Dr. Soemitro Djojohadikusumo salah seorang tokoh PSI yang ahli ekonomi
- Siauw Giok Tjhan salah seorang aktivis PSI
- Prof. Sarbini Somawinata salah seorang tokoh PSI yang pernah menjabat Menteri
] Kursi di parlemen
- DPRS: 14 kursi
- DPR hasil Pemilu 1955: 5 kursi[1]
| |
---|---|
Masa jabatan 14 November 1945 – 3 Juli 1947 | |
Presiden | Soekarno |
Pendahulu | Tidak ada, jabatan baru |
Pengganti | Amir Sjarifoeddin |
| |
Masa jabatan 14 November 1945 – 12 Maret 1946 | |
Presiden | Soekarno |
Pendahulu | R.A.A. Wiranatakusumah |
Pengganti | Sudarsono |
| |
Masa jabatan 14 November 1945 – 3 Juli 1947 | |
Presiden | Soekarno |
Pendahulu | Achmad Soebardjo |
Pengganti | Agus Salim |
| |
Lahir | 5 Maret 1909 Padang Panjang, Sumatera Barat, Hindia Belanda |
Meninggal | 9 April 1966 (umur 57) Zurich, Swiss |
Kebangsaan | Indonesia |
Partai politik | PSI |
Suami/Istri | Maria Duchateau Siti Wahyunah |
Profesi | Politikus |
Agama | Islam |
Riwayat Hidup Sutan Syahrir Bagian 1
Syahrir lahir dari pasangan Mohammad Rasad gelar Maharaja Soetan bin Soetan Leman gelar Soetan Palindih dan Puti Siti Rabiah yang berasal dari Koto Gadang, Agam. [1] Ayahnya menjabat sebagai penasehat sultan Deli dan kepala jaksa (landraad) di Medan. Syahrir bersaudara seayah dengan Rohana Kudus, aktivis serta wartawan wanita yang terkemuka.
Syahrir mengenyam sekolah dasar (ELS) dan sekolah menengah (MULO) terbaik di Medan, dan membetahkannya bergaul dengan berbagai buku-buku asing dan ratusan novel Belanda. Malamnya dia mengamen di Hotel de Boer, hotel khusus untuk tamu-tamu kulit putih.
Pada 1926, ia selesai dari MULO, masuk sekolah lanjutan atas (AMS) di Bandung, sekolah termahal di Hindia Belanda saat itu. Di sekolah itu, dia bergabung dalam Himpunan Teater Mahasiswa Indonesia (Batovis) sebagai sutradara, penulis skenario, dan juga aktor. Hasil mentas itu dia gunakan untuk membiayai sekolah yang ia dirikan, Tjahja Volksuniversiteit, Cahaya Universitas Rakyat.
Di kalangan siswa sekolah menengah (AMS) Bandung, Syahrir menjadi seorang bintang. Syahrir bukanlah tipe siswa yang hanya menyibukkan diri dengan buku-buku pelajaran dan pekerjaan rumah. Ia aktif dalam klub debat di sekolahnya. Syahrir juga berkecimpung dalam aksi pendidikan melek huruf secara gratis bagi anak-anak dari keluarga tak mampu dalam Tjahja Volksuniversiteit.
Aksi sosial Syahrir kemudian menjurus jadi politis. Ketika para pemuda masih terikat dalam perhimpunan-perhimpunan kedaerahan, pada 20 Februari 1927, Syahrir termasuk dalam sepuluh orang penggagas pendirian himpunan pemuda nasionalis, Jong Indonesie. Perhimpunan itu kemudian berubah nama jadi Pemuda Indonesia yang menjadi motor penyelenggaraan Kongres Pemuda Indonesia. Kongres monumental yang mencetuskan Sumpah Pemuda pada 1928
Sebagai siswa sekolah menengah, Syahrir sudah dikenal oleh polisi Bandung sebagai pemimpin redaksi majalah himpunan pemuda nasionalis. Dalam kenangan seorang temannya di AMS, Syahrir kerap lari digebah polisi karena membandel membaca koran yang memuat berita pemberontakan PKI 1926; koran yang ditempel pada papan dan selalu dijaga polisi agar tak dibaca para pelajar sekolah.
Syahrir melanjutkan pendidikan ke negeri Belanda di Fakultas Hukum, Universitas Amsterdam, Leiden. Di sana, Syahrir mendalami sosialisme. Secara sungguh-sungguh ia berkutat dengan teori-teori sosialisme. Ia akrab dengan Salomon Tas, Ketua Klub Mahasiswa Sosial Demokrat, dan istrinya Maria Duchateau, yang kelak dinikahi Syahrir, meski sebentar. (Kelak Syahrir menikah kembali dengan Poppy, kakak tertua dari Soedjatmoko dan Miriam Boediardjo).
Dalam tulisan kenangannya, Salomon Tas berkisah perihal Syahrir yang mencari teman-teman radikal, berkelana kian jauh ke kiri, hingga ke kalangan anarkis yang mengharamkan segala hal berbau kapitalisme dengan bertahan hidup secara kolektif –saling berbagi satu sama lain kecuali sikat gigi. Demi lebih mengenal dunia proletar dan organisasi pergerakannya, Syahrir pun bekerja pada Sekretariat Federasi Buruh Transportasi Internasional.
Selain menceburkan diri dalam sosialisme, Syahrir juga aktif dalam Perhimpunan Indonesia (PI) yang ketika itu dipimpin oleh Mohammad Hatta. Di awal 1930, pemerintah Hindia Belanda kian bengis terhadap organisasi pergerakan nasional, dengan aksi razia dan memenjarakan pemimpin pergerakan di tanah air, yang berbuntut pembubaran Partai Nasional Indonesia (PNI) oleh aktivis PNI sendiri.( Bersambung)
Selasa, 04 Mei 2010
Selasa, 04 Mei 2010
Syahrir Dan Sosialisme Indonesia
Dikenal cerdas, Sjahrir saat berusia 19 tahun mengambil bagian dalam Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928. Pada usia 36 tahun Sjahrir terpilih sebagai Perdana Menteri I RI.
Piawai di meja perundingan, Sjahrir mendirikan Partai Rakyat Sosialis, lalu berganti nama menjadi Partai Sosialis Indonesia (PSI). Dalam Pemilu 1955, PSI gagal meraup suara yang signifikan. Lima tahun kemudian PSI dibubarkan Presiden Soekarno.
Pada tahun 1963, Sutan Sjahrir resmi ditetapkan sebagai tahanan politik hingga meninggal di Swiss dalam masa pengobatan. Pembubaran PSI dan Masyumi menandai berlakunya masa otoritarian. Hingga akhir rezim Orde Baru, wacana terkait dengan ideologi bangsa yang termanifestasi dalam tatanan ekonomi politik, sistem budaya, dan nilai-nilai idealnya praktis terhenti.
Sosialisme Indonesia
Dalam membicarakan tatanan sosial politik yang ideal, sering hadir kerinduan untuk menemukan jalan tengah antara kapitalisme dan sosialisme. Sjahrir adalah salah satu perintis pencarian jalan itu, yang tertuang dalam konsep Sosialisme Indonesia. Pertanyaannya, mungkinkah ada ”jalan tengah versi Indonesia”? Mungkinkah menyatukan dua isme yang ibarat minyak dan air?
Pertanyaan lebih konkret ialah, perlukah Sosialisme Indonesia? Perlu. Alasannya, agar sisi positif sosialisme sebagai perangkat analisis sosial yang tajam dalam menggambarkan tatanan berkeadilan bisa digabungkan dengan tatanan politis demokratis yang menjadi persyaratan berfungsinya sebuah ekonomi pasar dalam konteks Indonesia.
Di negara-negara kapitalis modern yang maju berlaku demokrasi politik. Namun, tidak demikian halnya dengan demokrasi ekonomi. Pencapaian demokrasi politik secara historis amat penting, tetapi itu kurang lengkap. Ia sekadar demokrasi perwakilan yang pasif, di mana sebagian besar rakyat memilih orang lain untuk bertindak bagi mereka. Juga kekuatan ekonomi tetap terkonsentrasi dan demokrasi ekonomi masih menanti masa depan yang lebih baik.
Sementara itu, eksperimen sosialisme (tepatnya komunisme) Blok Timur telah gagal. Tidak adanya demokrasi politik mengakibatkan krisis politik berujung pada tumbangnya Uni Soviet dan Blok Timur. Tak adanya demokrasi politik ekonomi di negara- negara komunis saat itu, dikemas dalam konteks full employment yang dipaksakan dan perencanaan sentralistis, mengakibatkan stagnasi dan inefisiensi ekonomi dan lemahnya disiplin kerja.
Ketidakpuasan atas dua isme itu memicu pencarian alternatif. Secara teoretis, memunculkan berbagai aliran sosialisme. Sosialisme-demokratis adalah salah satu bentuk sosialisme yang menemukan lahan berkembang di beberapa negara industri maju, seperti Jerman dan Swedia. Selain itu, kita pernah mendengar berbagai genre sosialisme, seperti sosialisme-non-marxis, sosialisme-science-movement, dan sosialisme-utopis.
Sosialisme Sjahrir
Dalam catatan sejarah Indonesia, ada empat partai politik yang pernah menyandang nama ”sosialis” sebagai nama dan ideologi resmi partai, yaitu Partai Sosialis yang diketuai Amir Sjarifuddin, Partai Rakyat Sosialis (Paras) yang didirikan dan diketuai Sutan Sjahrir. Lalu, ada Partai Sosialis yang merupakan fusi dari kedua partai itu. Partai inilah yang sejak November 1945 menguasai kabinet RI hingga pertengahan 1947, saat terjadi keretakan antara kelompok Sjahrir dan Amir Sjarifuddin. Sjahrir lalu membentuk partai baru, Partai Sosialis Indonesia (PSI), pada awal 1948, bertahan hingga 1960, saat dibubarkan Soekarno.
Dalam sejarah pergerakan kemerdekaan, kita mengenal para tokoh, termasuk Soekarno dan Hatta, yang berkeyakinan membangun masyarakat dan negeri ini atas prinsip sosialis. Namun, di antara tokoh-tokoh itu, mungkin hanya Sjahrir yang paling tegas dan nyata dalam keyakinan dan perjuangan. Ia bukan saja mendirikan partai politik (PSI) untuk mewujudkan keyakinannya, tetapi sebelumnya juga telah memikirkan secara mendalam paham sosialisme apa yang paling cocok untuk Indonesia.
Sjahrir tegas membedakan paham sosialisme yang hendak diperjuangkannya di Indonesia dengan sosialisme yang ada di Eropa Barat maupun sosialisme yang ditawarkan komunis. Pergumulannya atas paham-paham sosialisme di Eropa Barat dan kekhawatirannya akan komunisme totaliter membawanya pada pemikirannya tentang sosialisme yang sesuai bagi Indonesia, yaitu sosialisme-kerakyatan.
Bagi Sjahrir, perkataan kerakyatan adalah suatu penghayatan dan penegasan bahwa sosialisme seperti yang dipahaminya selamanya menjunjung tinggi dasar persamaan derajat manusia.
Dalam catatan sejarah diketahui, cita-cita sosialisme-kerakyatan Sjahrir tidak berhasil diwujudkan. Namun, ketidakberhasilan ini mungkin bukan semata- mata karena Sjahrir tergeser dari panggung politik atau karena PSI dibubarkan. Sosialisme, apa pun namanya, hanya paham, suatu cita-cita yang masih di tingkat konsepsi. Untuk mewujudkan cita-cita itu, ia harus dibuat operasional dan harus didukung seperangkat institusi dan mekanisme-mekanisme tertentu. Ini bukan hal mudah. Tanpa itu, ia akan berhenti pada imbauan moral atau etis, tetapi tidak membawa perubahan apa-apa.
Penulis: Wakil Pemimpin Redaksi Jurnal SosDem/Ivan AH Hadar
Sumber: Harian Kompas, SelaSA 3 maret 2009