Minggu, 30 Mei 2010

Jenis2 Ideolojogi

JENIS-JENIS IDEOLOGI Jul 21, '09 2:48 PM
for everyone
JENIS-JENIS IDEOLOGI

Dalam khazanah ilmu social dikenal istilah pemikiran klasik dan kontemporer. Pemikiran klasik lebih dilekatkan kepada tokoh, sedangkan pemikiran kontemporer dikaitkan dengan mazhab atau aliran, yang tentu saja melekat dengan kurun waktu yang seringkali bersifat gradual. Kategorisasi klasik dan kontemporer tampaknya agak mengalami kesulitan ketika harus membedah ideologi. Sebab, pada umumnya ideologi tumbuh dan berkembang dalam arus utama (mainstrem) aliran dan mazhab. Ada juga pemikiran kontemporer yang dikaitkan dengan orang , seperti Marxisme. Lebih-lebih dalam konteks zaman, ideologi klasik dan kontemporer menajdi sesuatu yang bersifat gradual dan mengalami kontinuitas yang batas-batasnya semakin tidak begitu tegas.
Pemilihan ideologi-ideologi yang bersangkutan dianggap memiliki pengaruh cukup meluas dalam kehidupan bangsa-bangsa, baik di masa lalu maupun hingga saat ini. Namun pengkategorian ini hanya dimaksudkan untukmenyedernhankan pemahaman berdasarkan akar teoritis dan historis, kartena dalam perkembangannya ideologi juga mengalami transformasi, sehingga seseorang, sebuah gerakan , atau bahkan sebuah negara mencoba mengkombinasikan beberapa ideologi menajdi sebuah perspektif, seperti feminisme-marxist, sosialisme-islam dan lain-lain.
1. Marxisme, Komunisme, dan Sosialisme
Marxisme, komunisme dan sosialisme seringkali dianggap sebagai ideologi atau paham yang memililki akar pemikiran sama dan saling berkaitan, yaitu pada perjuangan pembebasan kaum buruh (kelas pekerja,proletar) dihadapan kaum kapitalis (kelas pemilik modal, borjuis) dan penghapusan hak-hak milik pribadi atas alat-alat produksi yang digantikan oelh hak-hak milik kolektif yang secara dominan berhulu [ada pemikiran-pemikiran Karl Marx (1818-1883) dalam berbagai varian, baik revolusioner-radikal maupun reformis-moderat.
Tiga pilar bangunan teori Marx yang dijadikan dasar Marxisme, Komunisme, dan Sosialisme ialah:
1. paham materialisme sejarah (materialisme historis) yang intinya adalah bahwa ekonomi merupakan infrastruktur yang menentukan jalan sejarah uamt manusia.
2. paham bahwa pemilik modal memeras buruh dan menguasai alat-alat produksi dalam sisitem industri, dan hal itu sebagai sumber ketidakadilan yang harus dimusnahkan.
3. paham bahwa sejarah dunia merupakan perjuangan kelas proletar melawan kaum berjuis yang berakhir dengan kemenangan kaum proletar, sehingga lahir masyarakat tanpa kelas dalam kediktatoran proletariat dan sosialisme negara. Tema pokok teori Marx yang dijadikan dasar perjuangan ideologi ialah emansipasi (pembebasan), perjuangan keas dan pengahpusan hak milik pribadi.

Menurut Magnis-Suseno (1999:5), Marxisme tidak sama dengan komunisme. Marxisme ialah sebutan bagi pembakuan ajaran resmi karl Marx yang dilakukan oleh Fredrich Engels (1820-1895) dan Karl Kautsky (1854-1938), yang berintikan pad aiseologi perjuangan kaum buruh industri pada abad ke-19. marxisme sebagaimana dibidani oleh Engels dan Kautsky itu dianggap sebagai penyederhanaan (reduksi) dan tidak sepenuhnya menggambarkan pemikiran Karl Marx.
Sementara itu , komunisme ialah gerakan dan kekutan partai-partai komunis yang lahir sejak Revolusi Rusia pad aoktober 1917 di bawah pemimpin Lenin, yang tumbuh menajdi kekuatan politik dan ideologi internasional. Istilah komunisme sering diapakai dan disamakan dengan istilah ajaran komunisme, Marxisme-Leninisme, dan Komunisme Internasional. Istilah lomunisme juga diperkenalkan oleh Karl Marx, yang bersama dengan Engels pada akhir 1847 menulis sebuah peringatan , ada hantu berkeliaran di Eropa, yaitu hantu komunisme. Sebelum dimonopoli oleh Lenin, istilah , komunisme dipakai untuk sita-sita utopis masyarakat dimana segala hak milik pribadi dihapuskan dan semuanya dimiliki secara bersama.(Magnis-Suseno,1999:5).
Istilah sosialisme dan komunisme semula dipakai untuk pengertian yang sama, tetapi belakangan ‚’komunisme’ digunakan untuk menunjuk pada aliran sosialis yang lebih radikal, yang menuntut penghapusan total hak milik pribadi, kesamaan konsumsi, dan mengharapkan keadaan komunis itu bukan dari kebaikan pemerintah, melainkan semata-mata dari perjuangan kaum tertindas itu sendiri. Marx dan Engels pada mulanya menyebut diri sebagai komunis, tetapi di kemudian hari lebih suka dengan sebutan sosialis. Pada awalnya pula, Marx sendiri memang menyamakan kedua istilah tersebut (komunisme dan sosialisme) , yaitu suatu keadaan masyarakat yang telah mengalami pembebasan dari hak milik pribadi. Tokoh-tokoh sosialisme sebelum Marx ialah Francois-Noel Babeuf (1760-1797), Calude Henri Saint-Simon (1760-1932), Robert Owen (1771-1856),Louis Balnc (1881-1882), dan tokoh-tokoh sosialisme utopis. Sosialisme mendasarkan diri pada cita-cita sosial bahwa kekayaan di dunia inimilik bersama, dan cita-cita sosial pemilikan secara bersama lebih baik dari pada pemilikan secara perseorangan.
Magnis-Suseno (1999:269-270) membedakan konsep Maxisme,komunisme dan sosialisme sebagai berikut :
Marxisme adalah: (1) ideologi/teori tentang ekonomi dan masyarakat yang memuat apa yang terdapat dalam berbagai aliran yang dianggap ajaran resmi dari pemikiran Karl Marx lebih sempit dari ajaran Marx sendiri; (2) semua aliran/gerakan /kelompok/pendapat yang mangaku bersumber atau berdasarkan pada pemikiran/ajaran Karl Marx.
Komunisme ialah: (1) partai-partai/gerakan-gerakan/sistem kekuasaan komunisme, yakni yang mendasarkan diri pada Marxisme-Leninisme;(2) ajaran komunisme, yaitu sama dengan Marxisme –Leninisme.
Sosialisme ialah (1) ajaran dan gerakan yang menganut komunisme, bahwa keadilan sosial itu tercapai melalui penghapusan hak milik pribadi atas alat-alat produksi;(2) keadaan masyarakat di manaa hak millik pribadi atas alat-alat produksi ( Kutipan dARI : michailhuda.multiply.com )